Pages

Sabtu, 12 November 2011

Penderita HIV/AIDS di Kota Makassar kini berjumlah 2.711 kasus

Penularan HIV/AIDS di Makassar mengalami peningkatan tiap tahun. Jumlahnya sudah mencapai 2.711 kasus.  Penularan HIV/AIDS terbesar melalui narkoba suntik sekitar 67 persen dan penyebaran ini sangat rentan di kalangan pengguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza). Resiko terbesarnya terutama jika jarum suntik digunakan bergantian oleh pengguna.  Jumlah ini mengalami meningkat lebih 300 kasus sejak Juni 2010 lalu.  Wakil Walikota Makassar (Drs.Supomo Guntur., M.Si) mengimbau warga supaya tidak perlu malu untuk memeriksakan diri ke puskesmas terdekat supaya penyakitnya bisa terdeteksi dan mendapat perawatan.  Kesadaran memeriksakan kesehatan juga merupakan rangkaian untuk menghindari penularan.  Untuk mengatasi penularan ini, kita sangat berharap kesadaran penderita untuk memeriksakan diri ke klinik VCT (Voluntary Clinic Test) yang telah disiapkan di beberapa rumah sakit.
Adapun rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang menyediakan layanan VCT, seperti RSU Regional Wahidin, RSU Labuang Baji, RS Polri Bhayangkara, RS Dadi, Puskemas Ujungpandang Baru dan Puskesmas Kassi-kassi.
Target Kota Makassar yaitu semua Puskesmas dilengkapi klinik VCT.  Pemerintah Kota Makassar menargetkan ada klinik VCT di puskesmas 14 kecamatan di Makassar. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penderita yang akan berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan diri.
Data Dinas Kesehatan Kota Makassar jumlah kasus HIV pada 2008 sebanyak 2.056. Pada 2009 menembus angka 2.372 atau mengalami  peningkatan sebanyak 316 kasus dan pada 2010 mencapai angka 2.711 orang.
Pengidap HIV di Makassar yang dideteksi, antara lain :
- 2008: 2.056 orang
- 2009: 2.372 orang
- Oktober 2010: 2.711 orang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar